BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Gambaran
Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
(perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan
Akta Notaris Anwar Mahajudi, S.H., Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964,
Tambahan No. 567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX: HMSP) adalah perusahaan
rokok terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya merupakan
perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005 kepemilikan
mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar di
dunia dari AS, mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang
lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi industri dan perdagangan serta
investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial
telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada
tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel
Maatscapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat
yang berlokasi di jl. Rungkut Industri Raya di Surabaya, Pandaan, Malang, dan
Kerawang. Perusahaan juga mempunyai kantor korporasi di Jakarta. Pada akhir
tahun 2007, jumlah karyawan PT HM Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan mencapai
sekitar 30 ribu orang. Perseroan mengoperasikan lima pabrik rokok di Indonesia,
yakni satu pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan, tiga pabrik
sigaret kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu di Malang. Pada tahun
2007, PT HM Sampoerna Tbk. juga menjalin kerja sama dengan 37 Mitra Produksi
Sigaret (MPS) yang memproduksi sigaret kretek tangan di berbagai wilayah di
pulau Jawa. Ke-37 MPS tersebut mempekerjakan hampir 65 ribu karyawan. Perseroan
menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan anak
perusahaannya--PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (“PT Panamas”)--dan
melalui agen-agen rokok yang tersebar di Indonesia. Sejak bulan Februari 2005, PT
Panamas ditunjuk sebagai distributor oleh PT Philip Morris Indonesia untuk
menjual dan mendistribusikan rokok putih merek Marlboro dan merek-merek
lainnya. Selain PT Panamas, Perseroan juga memiliki sejumlah anak perusahaan
yang kegiatan usahanya mendukung usaha produksi dan pemasaran rokok Perseroan,
antara lain PT Handal Logistik Nusantara, yang bergerak dalam jasa ekspedisi
dan pergudangan, dan PT Sampoerna Printpack, yang bergerak dalam bidang
percetakan dan industri produk kemasan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup”,
karena memiliki kurang lebih 28.300 orang karyawan tetap. Pada tahun 1990
perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan
nilai nominal sebesar Rp.1000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek
Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp.12.600 (Rupiah penuh) per saham.
Sejak saat itu, perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan
dengan modal saham.
1.2.Latar Belakang Analisis
Pada dasarnya yang melatar belakangi
pembuatan analisis laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ingin
mengetahui kualitas kinerja perusahaan tersebut. Sehingga kita dapat dengan
jelas mengetahui arus kas, persediaan, ataupun laba/rugi yang terjadi di PT
Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun yang bersangkutan. Selain itu dengan
adanya analisis laporan keuangan tersebut kita dapat menilai profitabilitas (kemampuan menghasilkan
keuntungan), solvabilitas (kemampuan
memenuhi seluruh kewajibanya), likuiditas
(kemampuan memenuhi kewajiban lancarnya), ataupun stabilitas (kemampuan mempertahankan usahanya) pada PT Hanjaya
Mandala Sampoerna.
Dengan adanya analisis laporan keuangan
yang jelas dan nyata pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, maka kita dapat menilai
apakah keputusan maupun kebijakan-kebijakan yang dibuat berdampak positif atau
negatif pada perusahaan tersebut. Kita juga dapat mengetahui apakah perusahaan
tersebut mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, atau justru banyak
mengalami kemunduran.
1.3.Sistematika Analisis
Halaman
Sampul Depan
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Daftar
Lampiran
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum
Perusahaan
1.2.Latar Belakang
Analisis
1.3.Sistematika Analisis
BAB
II DISKUSI ANALISIS RASIO
2.1.Analisis Perbandingan
(Komparatif)
2.2.Analisis Presentase
Per-Komponen (Common-Size)
2.3.Analisis Rasio
a.
Rasio Lancar (Curent Ratio)
b.
Rasio Cepat (Quick Ratio)
c.
Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio)
d.
Rasio Perputaran Pesediaan (Inventory Turnover)
e.
Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover)
BAB
III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II : DISKUSI ANALISIS RASIO
Analisis laporan keuangan merupakan proses
yang penuh pertimbangan. Salah satu tujuan utamanya yaitu untuk
mengidentifikasi perubahan – perubahan pokok pada trend, jumlah dan hubungan
dan alasan perubahan – perubahan tersebut. Beberapa tehnik analisis dapat digunakan
pada analisis laporan keuangan untuk menekankan pentingnya suatu data yang
disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perubahan. Beberapa tehnik analisis
yang dapat digunakan antara lain : analisis komparatif, analisis common – size,
analisis rasio dan masih banyak yang lainya.
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
Langkah
awal yang harus dilakukan jika menggunakan analisis perbandingan yaitu dengan
cara menyajikan laporan keuangan secara komparatif seperti menyajikan laporan
keuangan dua atau tiga tahun. Diharapkan dengan menyajikan laporan keuangan secara
komparatif dapat diperoleh informasi mengenai pergerakan dan kecenderungan
serta memberikan petunjuk untuk memprediksi masa depan. Berikut merupakan
analisis perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan
lain)
Neraca
|
31-Des
|
Perubahan
|
2008
|
2009
|
Rupiah
|
%
|
ASET
|
|
|
|
|
Aset lancar
|
|
|
|
|
Kas dan setara kas
|
499.362
|
527.681
|
28.319
|
5.67
|
Piutang usaha
|
|
|
|
|
-Pihak ketiga-bersih
|
116.591
|
447.362
|
330.771
|
283.70
|
-Pihak hubungan istimewa
|
16.347
|
48.658
|
32.311
|
197.66
|
Piutang lainya
|
|
|
|
|
-Pihak ketiga
|
405.328
|
25.325
|
(380.003)
|
(93.75)
|
-Pihak hubungan istimewa
|
167.096
|
198.758
|
31.662
|
18.95
|
Persediaan - bersih
|
7.657.848
|
9.539.067
|
1.881.219
|
24.56
|
Pajak dibayar dimuka
|
470.490
|
472.741
|
2.251
|
0.48
|
Uang muka pembelian
tembakau
|
1.547.275
|
1.295.793
|
(251.482)
|
(16.25)
|
Beban dibayar dimuka
dan
|
|
|
|
|
aset lainya
|
156.950
|
133.259
|
(23.691)
|
(15.09)
|
|
|
|
|
|
Jumlah aset lancar
|
11.037.287
|
12.688.643
|
1.651.356
|
14.96
|
|
|
|
|
|
Aset tidak lancar
|
|
|
|
|
Aset pajak tangguhan
|
74.435
|
63.226
|
(11.209)
|
(15.05)
|
Penyertaan saham
|
22.373
|
20.587
|
(1.786)
|
(7.98)
|
Aset tetap - setelah
dikurangi
Akumulasi penyusutan
sebesar
Rp. 2.099.422 pada
tahun 2009 ( 2008 : Rp.1.725.765 )
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.329.506
|
4.310.194
|
(19.312)
|
(0.44)
|
Tanah untuk
pengembangan
|
175.689
|
175.772
|
83
|
0.04
|
Godwill-bersih
|
313.014
|
275.167
|
(37.847)
|
(12.09)
|
Aset lainya - bersih
|
181.515
|
182.858
|
1.343
|
0.73
|
|
|
|
|
|
Jumlah aset tidak
lancar
|
5.096.532
|
5.027.804
|
(68.728)
|
(1.34)
|
|
|
|
|
|
JUMLAH ASET
|
16.133.819
|
17.716.447
|
1.582.628
|
9.80
|
Analisis
à
Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva
lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena
banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan terbesar pada piutang
usaha pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak lancar terjadi
penurunan sebesar 1,34 %. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan
pada aktiva tidak lancar dan penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan
sebesar 15,05 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Neraca
|
31-Des
|
Perubahan
|
2008
|
2009
|
Rupiah
|
%
|
KEWAJIBAN
|
|
|
|
|
Kewajiban jangka
pendek
|
|
|
|
|
Pinjaman jangka pendek
|
|
|
|
|
- Pihak ketiga
|
986.773
|
653.154
|
(333.619)
|
(33.81)
|
- Pihak hubungan istimewa
|
|
94.002
|
94.002
|
100
|
Hutan usaha
|
|
|
|
|
- Pihak ketiga
|
149.366
|
220.388
|
71.022
|
47.55
|
- Pihak hubungan istimewa
|
325.294
|
267.752
|
(57.542)
|
(17.69)
|
Hutan lainya
|
|
|
|
|
- Pihak ketiga
|
171.045
|
76.890
|
(94.155)
|
(55.05)
|
- Pihak hubungan istimewa
|
99.316
|
187.755
|
88.439
|
89.05
|
Hutang pajak
|
954.540
|
864.402
|
(90.138)
|
(9.44)
|
Hutang cukai
|
2.501.174
|
2.827.137
|
325.963
|
13.03
|
Beban yang masih harus
dibayar dan
|
|
|
|
|
kewajiban estimasian
|
906.111
|
839.252
|
(66.859)
|
(7.38)
|
Hutan dividen
|
482.130
|
657.450
|
175.320
|
36.36
|
Pinjaman jangka
panjang yang jatuh
|
|
|
|
|
tempo dalam waktu satu tahun
|
|
|
|
|
- Hutan obligasi
|
999.625
|
|
(999.625)
|
(100)
|
- Hutang sewa pembiayaan
|
66.833
|
58.838
|
(7.995)
|
(11.96)
|
|
|
|
|
|
Jumlah kewajiban
jangka pendek
|
7.642.207
|
6.747.030
|
(895.177)
|
(11.71)
|
|
|
|
|
|
Kewajiban jangka
panjang
|
|
|
|
|
Kewajiban pajak
tangguhan
|
27.506
|
19.161
|
(8.345)
|
(30.34)
|
Pinjaman jangka
panjang
|
|
|
|
|
- Hutang sewa pembiayaan
|
112.699
|
76.340
|
(36.359)
|
(32.26)
|
Pendapatan tangguhan
|
57.211
|
44.593
|
(12.618)
|
(22.05)
|
Kewajiban imbalan
pasca - kerja
|
243.941
|
363.398
|
119.457
|
48.97
|
|
|
|
|
|
Jumlah Kewajiban
jangka panjang
|
441.377
|
503.492
|
62.115
|
14.07
|
|
|
|
|
|
HAK MINORITAS
|
2.339
|
4.309
|
1.970
|
84.22
|
|
|
|
|
|
EKUITAS
|
|
|
|
|
Modal saham
|
|
|
|
|
Modal dasar - 6.300.000.000
|
|
|
|
|
nilai nominal Rp. 100
|
|
|
|
|
( Rupiah penuh ) per saham
|
|
|
|
|
Modal ditempatkan dan
disetorkan
|
|
|
|
|
penuh - 4.383.000.000
|
|
|
|
|
saham biasa
|
438.300
|
438.300
|
|
-
|
Tanbahan modal disetor
|
42.077
|
42.077
|
|
-
|
Selisih kurs karena
penjabaran
|
|
|
|
|
laporan keuangan
|
658.094
|
614.275
|
(43.819)
|
(6.66)
|
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
|
|
|
|
|
anak perusahaan
|
(29.721)
|
(29.721)
|
|
(-)
|
Saldo laba
|
|
|
|
|
- dicadangkan
|
90.000
|
90.000
|
|
-
|
- belum dicadangkan
|
6.849.146
|
9.306.658
|
2.457.512
|
35.88
|
|
|
|
|
|
Jumlah ekuitas
|
8.047.896
|
10.461.616
|
2.413.720
|
29.99
|
|
|
|
|
|
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
|
|
|
|
|
EKUITAS
|
16.133.819
|
17.716.447
|
1.582.628
|
9.81
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisis
à
Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk
kewajiban jangka pendek mengalami penurunan sebesar 11,71 %, penurunan terbesar kewajiban jangka pendek pada hutang lainya
pihak ketiga sebesar 55,05 %. Untuk kewajiban jangka panjang mengalami kenaikan
sebesar 14,07 %, kenaikan terbesar kewajiban jangka panjang pada kewajiban
imbalan pasca-kerja sebesar 48,97 % dan merupakan satu-satunya kenaikan pada
kewajiban jangka panjang. Hak minoritas pada neraca komparatif di atas naik
sebesar 84,22 %. Untuk ekuitas mengalami kenaikan sebesar 29,99 %, kenaikan
terbesar ekuitas pada saldo laba- belum dicadangkan sebesar 35,88 %. Banyak
akun pada ekuitas yang untuk tahun yang dibandingkan yaitu 2008 ke 2009 tidak
mengalami perubahan atau tahun selanjutnya sama pada tahun sebelumnya seperti
saldo laba dicadangkan, ataupun modal ditempatkan dan disetorkan penuh serta
saham biasa.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
|
Neraca
|
31-Des
|
Perubahan
|
2008
|
2009
|
Rupiah
|
%
|
Penjualan bersih
|
34.680.445
|
38.972.186
|
4.291.741
|
12.37
|
|
|
|
|
|
Beban pokok penjualan
|
24.695.196
|
27.737.465
|
3.042.269
|
12.32
|
Laba kotor
|
9.985.249
|
11.234.721
|
1.249.472
|
12.51
|
Beban usaha
|
|
|
|
|
Penjualan
|
2.955.457
|
3.148.441
|
192.984
|
6.53
|
Umum dan administrasi
|
804.559
|
788.513
|
(16.046)
|
(1.99)
|
Jumlah beban usaha
|
3.760.016
|
3.936.954
|
176.938
|
4.70
|
Laba operasi
|
6.225.233
|
7.297.767
|
1.072.534
|
(17.23)
|
|
|
|
|
|
(Beban)/ penghasilan
lainya
|
|
|
|
|
Laba penjualan aset
tetap
|
18.844
|
54.731
|
35.887
|
190.44
|
Penghasilan bunga
|
37.423
|
50.327
|
12.904
|
34.48
|
Beban pembiayaan
|
(166.846)
|
(166.606)
|
240
|
(0.14)
|
Amortisasi goodwill
|
(37.847)
|
(37.847)
|
-
|
100
|
Beban penurunan nilai
aset
|
(69.403)
|
(4.487)
|
64.916
|
(93.53)
|
Beban kurtailmen dari
|
|
|
|
|
program pensiun
|
(145.391)
|
-
|
(145.391)
|
100
|
Lain - lain bersih
|
(64.533)
|
19.335
|
83.868
|
(129.96)
|
|
|
|
|
|
Beban lainya - bersih
|
(427.753)
|
(84.547)
|
343.206
|
(80.23)
|
Bagian laba/(rugi)
bersih
|
|
|
|
|
perusahaan asosiasi
|
(191)
|
246
|
437
|
(228.79)
|
Laba sebelum pajak
penghasilan
|
5.797.289
|
7.213.466
|
1.416.177
|
24.43
|
Beban pajak
penghasilan
|
|
|
|
|
- Kini
|
1.925.005
|
2.121.292
|
196.287
|
10.20
|
- Tangguhan
|
(24.836)
|
2.864
|
27.700
|
(111.53)
|
Beban pajak
penghasilan - bersih
|
1.900.169
|
2.124.156
|
223.987
|
11.79
|
Laba konsilidasi
sebelum
|
|
|
|
|
hak minoritas
|
3.897.120
|
5.089.310
|
1.192.190
|
30.59
|
Hak minoritas
|
1.840
|
1.971
|
131
|
7.12
|
Laba bersih
|
3.895.280
|
5.087.339
|
1.192.059
|
30.60
|
Laba per saham dasar
|
|
|
|
|
(rupiah penuh) dihitung
|
|
|
|
|
berdasarkan jumlah rata-rata
|
|
|
|
|
tertimbang saham yang beredar
|
|
|
|
|
sebesar 4.383.000.000 saham
|
899
|
1.161
|
262
|
29.14
|
Analisis
à
Pada laporan laba rugi komparatif di atas
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mengalami laba, dengan laba bersih
sebesar 30,60 %, laba tersebut dipengaruhi banyak akun diantaranya adanya
kenaikan pada penjualan bersih sebesar 12,37 %, beban pokok penjualan juga naik
sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham dasar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
naik sebesar 29,14 %.
2.2.Analisis Persentase
Per-Komponen (Common-Size)
Laporan keuangan dalam presentase
per-komponen menyatakan masing – masing posnya dalam satuan persen atas dasar
total kelompoknya. Sebuah neraca yang disusun dalam presentase per-komponen
dapat memberikan informasi sebagai berikut
:
Ø Komposisi
investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif
aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
Ø Struktur
modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan
terhadap modal sendiri.
Untuk
laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan distribusi
setiap satu rupiah penjualan kepada masing masing elemen biaya dan laba.
Berikut penyajian laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak
perusahaan dalam common-size :
PT
HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca
Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per
31 Desember 2009
Dengan
angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam
jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
|
31-Des
|
Common Size %
|
2008
|
2009
|
2008
|
2009
|
ASET
|
|
|
|
|
Aset lancar
|
|
|
|
|
Kas dan setara kas
|
499.362
|
527.681
|
3.09
|
2.98
|
Piutang usaha
|
|
|
|
|
-Pihak ketiga-bersih
|
116.591
|
447.362
|
0.72
|
2.52
|
-Pihak hubungan istimewa
|
16.347
|
48.658
|
0.10
|
0.27
|
Piutang lainya
|
|
|
|
|
-Pihak ketiga
|
405.328
|
25.325
|
2.51
|
0.14
|
-Pihak hubungan istimewa
|
167.096
|
198.758
|
1.03
|
1.12
|
Persediaan - bersih
|
7.657.848
|
9.539.067
|
47.46
|
53.84
|
Pajak dibayar dimuka
|
470.490
|
472.741
|
2.92
|
2.67
|
Uang muka pembelian
tembakau
|
1.547.275
|
1.295.793
|
9.59
|
7.31
|
Beban dibayar dimuka
dan
|
|
|
|
|
aset lainya
|
156.950
|
133.259
|
0.97
|
0.75
|
|
|
|
|
|
Jumlah aset lancar
|
11.037.287
|
12.688.643
|
68.41
|
71.62
|
|
|
|
|
|
Aset tidak lancar
|
|
|
|
|
Aset pajak tangguhan
|
74.435
|
63.226
|
0.46
|
0.36
|
Penyertaan saham
|
22.373
|
20.587
|
0.14
|
0.17
|
Aset tetap - setelah
dikurangi
|
|
|
|
|
Akumulasi penyusutan sebesar
|
|
|
|
|
Rp. 2.099.422 pada tahun 2009
|
|
|
|
|
( 2008 : Rp.1.725.765 )
|
4.329.506
|
4.310.194
|
26.83
|
24.33
|
Tanah untuk
pengembangan
|
175.689
|
175.772
|
1.09
|
0.99
|
Godwill-bersih
|
313.014
|
275.167
|
1.94
|
1.55
|
Aset lainya - bersih
|
181.515
|
182.858
|
1.12
|
1.03
|
|
|
|
|
|
Jumlah aset tidak
lancar
|
5.096.532
|
5.027.804
|
31.59
|
28.38
|
|
|
|
|
|
JUMLAH ASET
|
16.133.819
|
17.716.447
|
100
|
100
|
Analisis
à
Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancarnya tahun 2009 lebih besar dari tahun
2008. Jumlah aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %, sedangkan tahun 2008
hanya 68,41 %. Untuk aktiva tidak lancarnya tahun 2008 lebih besar dari tahun
2009. Jumlah aktiva tidak lancar tahun 2008 sebesar 31,59 %, sedangkan tahun
2009 hanya 28,38 %.
Pada
masing – masing pos, untuk tahun 2008 posisi aktiva lancarnya lebih besar dari
aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancarnya sebesar 68,41 %. Akun terbesar
jumlah persentasenya pada aktiva lancar yaitu pada persediaan bersih sebesar
47,46 %. Persentase aktiva tidak lancar sebesar 31,59 %. Jumlah terbesar pada
aktiva tidak lancar yaitu pada aset tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar
26,83 %.
Sedangkan
untuk tahun 2009, sama halnya dengan tahun 2008. Posisi aktiva lancar lebih
besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancar tahun 2009 sebesar
71,62 %. Persentase terbesar pada persediaan bersih sebesar 53,84 %. Persentase
aktiva tidak lancar sebesar 28,38 %. Jumlah terbesar aktiva tidak lancar pada
aset tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 24,33 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam
jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca
|
31-Des
|
Common Size %
|
2008
|
2009
|
2008
|
2009
|
KEWAJIBAN
|
|
|
|
|
Kewajiban jangka
pendek
|
|
|
|
|
Pinjaman jangka pendek
|
|
|
|
|
- Pihak ketiga
|
986.773
|
653.154
|
6.12
|
3.69
|
- Pihak hubungan istimewa
|
|
94.002
|
|
0.53
|
Hutan usaha
|
|
|
|
|
- Pihak ketiga
|
149.366
|
220.388
|
0.92
|
1.24
|
- Pihak hubungan istimewa
|
325.294
|
267.752
|
2.02
|
1.51
|
Hutan lainya
|
|
|
|
|
- Pihak ketiga
|
171.045
|
76.890
|
1.06
|
0.43
|
- Pihak hubungan istimewa
|
99.316
|
187.755
|
0.61
|
1.06
|
Hutang pajak
|
954.540
|
864.402
|
5.92
|
4.88
|
Hutang cukai
|
2.501.174
|
2.827.137
|
15.50
|
15.96
|
Beban yang masih harus
dibayar dan
|
|
|
|
|
kewajiban estimasian
|
906.111
|
839.252
|
5.62
|
4.74
|
Hutan dividen
|
482.130
|
657.450
|
2.99
|
3.71
|
Pinjaman jangka
panjang yang jatuh
|
|
|
|
|
tempo dalam waktu satu tahun
|
|
|
|
|
- Hutan obligasi
|
999.625
|
|
6.19
|
|
- Hutang sewa pembiayaan
|
66.833
|
58.838
|
0.41
|
0.33
|
|
|
|
|
|
Jumlah kewajiban
jangka pendek
|
7.642.207
|
6.747.030
|
47.37
|
38.08
|
|
|
|
|
|
Kewajiban jangka
panjang
|
|
|
|
|
Kewajiban pajak
tangguhan
|
27.506
|
19.161
|
0.17
|
0.11
|
Pinjaman jangka
panjang
|
|
|
|
|
- Hutang sewa pembiayaan
|
112.699
|
76.340
|
0.70
|
0.43
|
Pendapatan tangguhan
|
57.211
|
44.593
|
0.35
|
0.25
|
Kewajiban imbalan
pasca - kerja
|
243.941
|
363.398
|
1.51
|
2.05
|
|
|
|
|
|
Jumlah Kewajiban
jangka panjang
|
441.377
|
503.492
|
2.73
|
2.84
|
|
|
|
|
|
HAK MINORITAS
|
2.339
|
4.309
|
0.01
|
0.02
|
|
|
|
|
|
EKUITAS
|
|
|
|
|
Modal saham
|
|
|
|
|
Modal dasar - 6.300.000.000
|
|
|
|
|
nilai nominal Rp. 100
|
|
|
|
|
( Rupiah penuh ) per saham
|
|
|
|
|
Modal ditempatkan dan
disetorkan
|
|
|
|
|
penuh - 4.383.000.000
|
|
|
|
|
saham biasa
|
438.300
|
438.300
|
2.72
|
2.47
|
Tanbahan modal disetor
|
42.077
|
42.077
|
0.26
|
0.24
|
Selisih kurs karena
penjabaran
|
|
|
|
|
laporan keuangan
|
658.094
|
614.275
|
4.08
|
3.47
|
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
|
|
|
|
|
anak perusahaan
|
(29.721)
|
(29.721)
|
(0.18)
|
(0.17)
|
Saldo laba
|
|
|
|
|
- dicadangkan
|
90.000
|
90.000
|
0.56
|
0.51
|
- belum dicadangkan
|
6.849.146
|
9.306.658
|
42.45
|
52.53
|
|
|
|
|
|
Jumlah ekuitas
|
8.047.896
|
10.461.616
|
49.88
|
59.05
|
|
|
|
|
|
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
|
|
|
|
|
EKUITAS
|
16.133.819
|
17.716.447
|
100
|
100
|
Analisis
à
Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. untuk kewajiban jangka pendek tahun 2008 lebih besar
dari tahun 2009. Persentase kewajiban jangka pendek tahun 2008 sebesar 47,37 %,
sedangkan tahun 2009 hanya 38,08 %. Untuk kewajiban jangka panjang tahun 2009
lebih besar dari tahun 2008. Persentase kewajiban jangka panjang tahun 2009
sebesar 2,84 %, sedangkan tahun 2008 selisih tipis hanya 2,73 %. Untuk jumlah
ekuitasnya, tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008. Persentase ekuitas tahun
2009 sebesar 59,05 %, sedangkan tahun 2008 hanya 49,88 %.
Pada masing – masing pos, untuk
tahun 2008 persentase kewajiban jangka pendek lebih besar dari pada kewajiban
jangka panjang. Jumlah persentase kewajiban jangka pendek sebesar 47,37 %,
sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,73 %. Untuk perbandingan antara
kewajiban dan ekuitas tahun 2008 masih besar jumlah kewajibanya. Persentase
total kewajiban sebesar 50,10 %, sedangkan persentase ekuitas selisih sedikit
yaitu 49,88 %.
Untuk
tahun 2009 persentase kewajiban jangka pendek juga lebih besar dari jangka
panjang. Persentase kewajiban jangka pendek tahun sebesar 38,08 %, sedangkan
kewajiban jangka panjang hanya 2,84 %. Tetapi untuk perbandingan ekuitas dan
kewajiban, jumlah ekuitas lebih besar yaitu 59,05 %, sedangkan total kewajiban
hanya 40,92 %.
PT HANJAYA
MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif Dalam Presentase
Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam
jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Neraca
|
31-Des
|
Common Size %
|
2008
|
2009
|
2008
|
2009
|
Penjualan bersih
|
34.680.445
|
38.972.186
|
100
|
100
|
|
|
|
|
|
Beban pokok penjualan
|
24.695.196
|
27.737.465
|
71.21
|
71.17
|
Laba kotor
|
9.985.249
|
11.234.721
|
28.79
|
28.83
|
Beban usaha
|
|
|
|
|
Penjualan
|
2.955.457
|
3.148.441
|
8.52
|
8.08
|
Umum dan administrasi
|
804.559
|
788.513
|
2.32
|
2.02
|
Jumlah beban usaha
|
3.760.016
|
3.936.954
|
10.84
|
10.10
|
Laba operasi
|
6.225.233
|
7.297.767
|
17.95
|
18.72
|
|
|
|
|
|
(Beban)/ penghasilan
lainya
|
|
|
|
|
Laba penjualan aset
tetap
|
18.844
|
54.731
|
0.05
|
0.14
|
Penghasilan bunga
|
37.423
|
50.327
|
0.11
|
0.13
|
Beban pembiayaan
|
(166.846)
|
(166.606)
|
(0.48)
|
(0.43)
|
Amortisasi goodwill
|
(37.847)
|
(37.847)
|
(0.11)
|
(0.10)
|
Beban penurunan nilai
aset
|
(69.403)
|
(4.487)
|
(0.20)
|
(0.01)
|
Beban kurtailmen dari
|
|
|
|
|
program pensiun
|
(145.391)
|
-
|
(0.42)
|
-
|
Lain - lain bersih
|
(64.533)
|
19.335
|
(0.19)
|
0.05
|
|
|
|
|
|
Beban lainya - bersih
|
(427.753)
|
(84.547)
|
(1.23)
|
(0.27)
|
Bagian laba/(rugi)
bersih
|
|
|
|
|
perusahaan asosiasi
|
(191)
|
246
|
(0.00)
|
0.00
|
Laba sebelum pajak
penghasilan
|
5.797.289
|
7.213.466
|
16.72
|
18.51
|
Beban pajak
penghasilan
|
|
|
|
|
- Kini
|
1.925.005
|
2.121.292
|
5.55
|
5.44
|
- Tangguhan
|
(24.836)
|
2.864
|
(0.07)
|
0.00
|
Beban pajak
penghasilan - bersih
|
1.900.169
|
2.124.156
|
5.48
|
5.45
|
Laba konsilidasi
sebelum
|
|
|
|
|
hak minoritas
|
3.897.120
|
5.089.310
|
11.24
|
13.06
|
Hak minoritas
|
1.840
|
1.971
|
0.01
|
0.00
|
Laba bersih
|
3.895.280
|
5.087.339
|
11.23
|
13.05
|
Laba per saham dasar
|
|
|
|
|
(rupiah penuh) dihitung
|
|
|
|
|
berdasarkan jumlah rata-rata
|
|
|
|
|
tertimbang saham yang beredar
|
|
|
|
|
sebesar 4.383.000.000 saham
|
899
|
1.161
|
0.00
|
0.00
|
Analisis
à Pada laporan
laba rugi komparatif dalam presentase per-komponen di atas PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. untuk laba bersihnya tahun 2008 lebih besar dari tahun 2007.
Persentase laba bersih tahun 2008 sebesar 13,05 %, sedangkan tahun 2007 hanya
11,23 %. Sedangkan untuk laba kotor tahun 2007 dan 2008 hanya selisih tipis,
tahun 2007 sebesar 28,79 % dan tahun 2008 lebih unggul sedikit yaitu sebesar
28,83 %.
Pada masing – masing pos, untuk
tahun 2008 banyak biaya – biaya atau beban yang berkurang. Sama halnya dengan
tahun 2009, banyak biaya – biaya yang berkurang. Sedangkan untuk penjualan dan
laba mengalami peningkatan.
2.3.Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan merupakan
alat analisis yang paling banyak digunakan, karena dapat membantu kita
mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.
a.Rasio Lancar (Current Ratio)
: kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Rumus : Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
Ø Rasio Lancar tahun 2008
à
11.037.287 = 1,44
7.642.207
( terdapat 1,44 aktiva
lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh
tempo )
Ø Rasio Lancar tahun 2009
à
12.688.643 = 1,88
6.747.030
( terdapat 1,88 aktiva lancar yang
tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis
à
Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari tahun
2008. Artinya bahwa perusahaan mampu mengolah aktiva lancar tahun 2009 lebih
baik dari pada tahun 2008. Tahun 2009 menandakan bahwa kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendeknya lebih besar dari pada tahun 2008. Kenaikan
tersebut dipengaruhi karena adanya kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96 %
dari 2008 ke 2009, dan adanya penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 %
dari tahun 2008 ke 2009. Pada rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban lancar memanfaatkan persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan
rasio lancar karena persediaan naik sebesar 24,56 %.
Daftar Rasio Lancar
Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
CR
|
PT BAT Indonesia Tbk.
|
2,08
|
PT Bentoel International
Investama Tbk.
|
2,48
|
PT Gudang Garam Tbk
|
2,22
|
Perbandingan Rasio
Lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan Rasio
Lancar Rata-rata Industri tahun 2008 :
CR
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
|
CR
Rata-rata
|
1,44
|
2,66
|
Komentar à Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. tahun 2008 lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio lancar rata-rata
perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
kurang bisa mengoptimalkan dalam pengelolaan aktiva lancar untuk membayar
kewajiban jangka pendeknya jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang
bergerak di bidang yang sama.
b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva
lancar membayar kewajiban lancar tanpa memanfaatkan persediaan (minus
persediaan).
Rumus : Aktiva Lancar – Persediaan
Kewajiban Lancar
Ø Rasio Cepat tahun 2008 à 11.037.287 – 7.657.848 = 0,44
7.642.207
( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Ø Rasio Cepat tahun 2009 à 12.688.643 – 9.539.067 = 0,47
6.747.207
( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar yang jatuh tempo )
Analisis à Rasio cepat PT Hanjaya Mandala Sampoerna
tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008. Artinya perusahaan mampu mempergunakan
aktiva lancar untuk membayar kewajiban lancar tahun 2009 lebih baik dari pada
tahun 2008, walaupun kenaikan rasio tersebut tidak memanfaatkan persediaan yang
juga mengalami kenaikan. Pada rasio cepat hanya menggunakan aktiva lancar,
artinya perusahaan mampu memanfaatkan aktiva lancar dengan baik, karena selain
kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada rasio cepat, juga diikuti
kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70 % dan pihak
hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan istimewa
sebesar 18,95 %, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan pada pajak
dibayar dimuka sebesar 0,48 %. Selain itu juga didukung dengan banyaknya
penurunan pada kewajiban lancar, dengan penurunan terbesar pada hutang
lainya-pihak ketiga sebesar 55,05 %.
c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) : digunakan untuk mengukur utang jangka
panjang dalam struktur modal suatu perusahaan (kondisi utang jangka panjang
suatu perusahaan).
Rumus : Total Utang
Total Aktiva
Ø Rasio Total Utang tahun
2008 à
7.642.207 + 441.377 = 0,51
16.133.819
( perusahaan harus
menyediakan 0,51 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang terhadap
pemberi pinjaman )
Ø Rasio Total Utang tahun
2009 à
6.747.030 + 503.492 = 0,40
17.716.447
( perusahaan harus
menyediakan 0,40 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang terhadap
pemberi pinjaman )
Analisis à Rasio total utang PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih kecil dari tahun 2008. Disini perusahaan mampu
lebih banyak menggunakan ekuitas untuk melunasi hutang dari pada menggunakan
kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. Itu menunjukan bahwa tahun 2009 lebih
baik dari pada tahun 2008 karen adanya kenaikan pada ekuitas sebesar 29.99 %
dan penurunan pada kewajiban jangka pendek sebesar 11,71 %, walaupun adanya
kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar 14,07 %.
Daftar
Rasio Total Utang Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
DER
|
PT BAT Indonesia Tbk.
|
1,11
|
PT Bentoel International
Investama Tbk.
|
1,58
|
PT Gudang Garam Tbk
|
0,56
|
Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan
Anak Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri tahun 2008 :
DER
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
|
DER
Rata-rata
|
0,51
|
1,08
|
Komentar à Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. lebih kecil dari rasio total utang rata-rata perusahaan di bidang sejenis.
Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam hal
pendanaan perusahaan dari pada perusahaan lain yang bergerak di bidang yang
sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu mengoptimalkan ekuitas serta
memperkecil jumlah kewajiban yang harus dibayarkan dari pada perusahaan lain
yang sejenis.
d.Rasio Perputaran
Persediaan (Inventory Turnover)
: digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam mengelola
persediaan (juga dapat mengindikasikan likuiditas perusahaan).
Rumus : Harga Pokok
Penjualan
Persediaan
Ø Rasio Perputaran
Persediaan tahun 2008 à 24.695.196 = 3,22
7.657.848
( perusahaan melakukan
perputaran persediaan sebanyak 3,22 kali dalam setahun )
Ø Rasio Perputaran
Persediaan tahun 2009 à 27.737.465 = 2,90
9.539.067
( perusahaan melakukan
perputaran persediaan sebanyak 2,90 kali dalam setahun )
Analisis à
Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2009 lebih
kecil dari tahun 2008. Rasio perputaran persediaan pada tahun 2009 cukup
baik,tetapi masih lebih baik pada tahun 2008. Dari tahun 2008 ke 2009 untuk
persediaan dan beban pokok penjualan sama-sama mengalami kenaikan yaitu 24,56 %
pada kenaikan persediaan dan 12,32 % pada beban pokok penjualan. Artinya bahwa
untuk tahun 2008 perusahaan lebih mampu mengoptimalkan jumlah perputaran
persediaanya dibandingkan tahun 2009.
Daftar
Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
ITO
|
PT BAT Indonesia Tbk.
|
7,77
|
PT Bentoel International
Investama Tbk.
|
1,82
|
PT Gudang Garam Tbk
|
1,85
|
Perbandingan
Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak
Perusahaan dengan Rasio Perputaran Persediaan Rata-rata Industri tahun 2008 :
ITO
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
|
ITO
Rata-rata
|
3,22
|
3,81
|
Komentar à Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio perputaran ppersediaan
rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala
Sampoerna masih kalah dalam mengelola persediaan yang ada, perputaran
persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dalam waktu satu tahun masih lebih sedikit jika dibandingkan rasio
perputaran persediaan rata-rata perusahaan sejenis.
e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover)
: digunakan untuk mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva tersebut.
Rumus : Penjualan
Bersih
Rata-rata Total Aktiva
Ø Rasio Total Aktiva
tahun 2008 à
34.680.445 = 2,15
16.133.819
( kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh penghasilan / melakukan penjualan
sebanyak 2,15 kali )
Ø Rasio Total Aktiva
tahun 2009 à
38.972.186 = 2,19
17.716.447
( kemampuan perusahaan
dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh penghasilan / melakukan
penjualan sebanyak 2,19 kali )
Analisis à
Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih besar
dari pada tahun 2008. Artinya pada tahun 2009, perusahaan lebih bisa
mengoptimalkan pemanfaatan total aktiva untuk memperoleh penghasilan/untuk penjualan
lebih baik dari pada tahun 2008. Dapat dilihat dengan adanya peningkatn pada
penjualan bersih sebesar 12,37 %.
Daftar
Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
|
TATO
|
PT BAT Indonesia Tbk.
|
2,69
|
PT Bentoel International
Investama Tbk.
|
1,33
|
PT Gudang Garam Tbk
|
1,26
|
Perbandingan
Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak Perusahaan dengan
Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri tahun 2008 :
TATO
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
|
TATO
Rata-rata
|
2,15
|
1,76
|
Komentar à Rasio total aktiva PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. lebih besar jika dibandingkan dengan rasio total aktiva
rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. lebih baik dalam melakukan pemanfaatan total aktiva. PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. mampu lebih banyak melakukan penjualan dalam waktu satu
tahun dari pada perusahaan sejenis.
BAB III : KESIMPULAN
Setelah
melakukan analisa laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan
Anak Perusahaan dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja perusahaan tersebut
sudah cukup baik, karena dapat dilihat dari tahun yang dibandingkan yaitu tahun
2008 dan 2009 perusahaan tersebut mengalami laba yang kenaikannya cukup besar.
Penjualan perusahaan tersebut juga meningkat cukup baik. PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. juga lebih banyak menggunakan ekuitas untuk pendanaan
perusahaanya dari pada menggunakan hutang.
Namun jika dibandingkan dengan
perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama, PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. masih kalah dalam penggunaan aktivanya. PT Hanjaya Mandala Sampoerna juga
kurang dalam pengoptimalan perputaran persediaannya. Kelebihan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. dari pada perusahaan lain yang sejenis yakni PT Hanjaya
Mandala Sampoerna mampu lebih baik dalam hal pendanaan perusahaan bila
dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Novita
Suryandari,SE,Ak. Diktat analisis kinerja
perusahaan. 2011. Purworejo. STIE
Rajawali.
Novita
Suryandari,SE,Ak. Power point diskusi
analisis perusahaan. 2011. Purworejo. STIE Rajawali.
http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/investor_information/disclosures_and_report/pages/financial_reports.aspx
Id.wikipedia.org/wiki/analisis-keuangan
Shelmi.wordpress.com/2009/03/31/prinsip-dasar-laporan-keuangan/
LAMPIRAN
v Perhitungan
Rasio Rata-rata Industri tahun 2008 :
1.Rasio Lancar ( Curent Ratio) rata-rata
CR rata-rata à CR1 +
CR2 + CR3 = 2,08 + 2,48 + 2,22 = 2,26
3
3
2.Rasio Total Utang ( Debt to Equity Ratio ) rata-rata
DER rata-rata à DER1 +
DER2 +DER3 = 1,11 + 1,58 + 0,56 = 1,08
3
3
3.Rasio Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover ) rata-rata
ITO rata-rata à ITO1 +
ITO2 + ITO3 = 7,77 + 1,82 + 1,85 = 3,81
3 3
4.Rasio Total Aktiva ( Total Assets Turnover ) rata-rata
TATO rata-rata à TATO1
+ TATO2 + TATO3 = 2,69 + 1,33 +
1,26 = 1,76
3 3